Hubungan Manusia Dengan Masyarakat
Dalam
pengertian sosiologi, Individu adalah subyek yang melakukan sesuatu,
subyek yang mempunyai pikiran, subyek yang mempunyai kehendak, subyek
yang mempunyai kebebasan, subyek yang memberi arti meaning pada
sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri.
Singkatnya individu adalah subyek yang bertindak.
Sedangkan
menurut Peter L. Berger mendifinisikan masyarakat sebagai berikut:
Masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplek hubungan manusia yang
luas sifatnya.
Ketika
anda sedang surplus uang dan kebetulan melewati perempatan jalan yang
dihuni para pengemis, apa yang anda lakukan? Inilah penjabaran dari
relasi individu dan masyarakat. Individu tidak akan bias melepas diri
dari hal seputar masyarakat. Sebebas apapun manusia berbuat, akan
terkoneksi dengan sistem masyarakat yang berlaku. Bahkan, dinegara
Paman Sam sekalipun, Amerika Serikat, yang menganut liberalism
ekstrem.
Relasi
Individu dan masyarakat sudah terpikir di masa lampau. Manusia pada
dasarnya adalah homo social yang butuh interaksi dengan lingkungan
sekitarnya. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut manusia homo
ludens, makhluk yang senang bermain main. Semuanya tertuju pada
relasi individu dan masyarakat. Sejatinya, individu dan masyarakat
bukan dua hal yang saling bertentangan, melainkan justru saling
melengkapi.
Sistem
Di
semua Negara di dunia, hubungan interaksi masyarakat akan dipengaruhi
oleh budaya, nilai, dan tata karma yang berlaku di komunitas
tersebut. Semuanya membentuk sebuah sistem yang menunjukkan do’s
and don’t bagi individu di sekelilingnya. Apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan.
Liberalisme.
Dalam liberalism, Individu bias lebih otonom, independen dan
berkuasa. Individu tidak terlalu dibebani seputar masyarakat
karena memang pada dasarnya masyarakat tidak peduli apa yang
dilakukan individu tersebut.
Moderat.
Nah, ini bentuk kombinasi atau perpaduan dari liberalism dan
komunisme. Moderat berarti tidak membuang hak individu untuk
bergerak, namun juga tidak melepasnya dari sistem kemasyarakatan
Singkatnya, ini ialah bentuk kompromi.
Komunisme.
Populer dikalangan penganut komunisme ialah “what you get is
what you give”. Apa yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu
berikan. Sistem ini hamper tidak memberi individu ruang untuk
leluasa mengoptimalkan perannya sebagai manusia yang otonom.
Sebaliknya justru asas kolektif kolegial cenderung jadi rujukan.
Karakter
Indonesia
Indonesia
boleh dibilang termasuk agak moderat meskipun tidak bias
dikategorikan moderat sepenuhnya. Eksistensi individu dihargai
disini. Namun, dalam beberapa hal, ada pengecualian. Merujuk pada
konstitusi Indonesia, ekonomi menjadi sorotan utama.
Sejatinya,
dalam semua lini kehidupan, para pencetus bangsa Indonesia memang
menginginkan sistem yang kekeluargaan, kolektif, dan bersama-sama.
Itu sebabnya gotong royong jadi jargon populer. Berikut ini karakter
khas Indonesia dalam relasi individu dan masyarakat.
Ronda.
Komunitas masyarakat Indonesia lebih senang jaga berbarengan.
Kebersihan.
Biasanya di akhir p[ekan, masyarakat sering bahu membahu
membersihkan got, sapu jalan, dan lain lain. Ini hanya terjadi di
Indonesia.
Kirim
antartetangga. Jelang lebaran, biasanya warga muslim satu dengan
yang lain saling mengirimi makanan.
Manusia
adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan
antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya
perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai
makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling
mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga
dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana
seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali,
sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu
menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai
korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam
proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi
hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada,
sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa
dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan –
hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki
prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk
mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat
dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga
sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita
melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu
yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu
konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu
menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan
gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai
perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai
perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar